1. Barangsiapa
berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka
diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari)
2. Allah 'Azza wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunahkan shalat malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. (HR. Ahmad)
3. Rasulullah Saw
menaiki mimbar (untuk berkhotbah). Menginjak anak tangga (tingkat) pertama
beliau mengucapkan, "Aamin", begitu pula pada anak tangga kedua dan ketiga.
Seusai shalat para sahabat bertanya, "Mengapa Rasulullah mengucapkan "Aamin"?
Beliau lalu menjawab, "Malaikat Jibril datang dan berkata, "Kecewa dan merugi
seorang yang bila namamu disebut dan dia tidak mengucap shalawat atasmu" lalu
aku berucap "Aamin." Kemudian malaikat berkata lagi, "Kecewa dan merugi orang
yang berkesempatan hidup bersama kedua orang tuanya tetapi dia tidak sampai bisa
masuk surga." Lalu aku mengucapkan "aamin". Kemudian katanya lagi, "Kecewa dan
merugi orang yang berkesempatan (hidup) pada bulan Ramadhan tetapi tidak
terampuni dosa-dosanya." Lalu aku mengucapkan "Aamin." (HR. Ahmad)
4. Bau mulut
seorang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat dari harumnya
misik (minyak wangi paling harum di dunia). (HR. Bukhari)
5. Makanlah waktu
sahur. Sesungguhnya makan waktu sahur menyebabkan berkah. (HR.
Mutafaq'alaih)
6. Manusia tetap
berkondisi baik selama mereka tidak menunda-nunda berbuka puasa. (HR.
Bukhari)
7. Barangsiapa
tidak dapat meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta (waktu berpuasa) maka Allah
tidak membutuhkan lapar dan hausnya. (HR. Bukhari)
8. Barangsiapa shalat malam pada malam Lailatul Qodar dengan keimanan dan harapan pahala dari Allah maka akan terampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari)
9. Mungkin hasil
yang diraih seorang shaum (yang berpuasa) hanya lapar dan haus, dan mungkin
hasil yang dicapai seorang yang shalat malam (Qiyamul lail) hanyalah berjaga.
(HR. Ahmad dan Al Hakim)
10. Barangsiapa
memberi makan kepada orang yang berbuka puasa maka dia memperoleh pahalanya, dan
pahala bagi yang (menerima makanan) berpuasa tidak dikurangi sedikitpun. (HR.
Tirmidzi)
11. Tidaklah
termasuk kebajikan orang yang tetap berpuasa dalam perjalanan (musafir). (HR.
Bukhari)
12. Barangsiapa
berbuka puasa sehari tanpa rukshah (alasan yang dibenarkan) atau sakit, maka
tidak akan dapat ditebus (dosanya) dengan berpuasa seumur hidup meskipun dia
melakukannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
13. Barangsiapa
berpuasa Ramadhan (penuh) lalu diikuti dengan berpuasa enam hari dalam bulan
Syawal maka dia seperti berpuasa seumur hidup. (HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar