Halaman

agen wedang uwuh

Agen susu bubuk

Belajar Agama dan kisah teladan

Jumat, 11 Oktober 2013

IKHLAS DALAM AL-QURAN (Memurnikan Keesaan Allah)

“(1)Katakanlah : Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (2) Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu (3) Dia tidak beranak dan tidak pula
di peranakkan (4) Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”         
(QS. Al-Ikhlas : 1-4).

Ayat di atas menjelaskan secara gamblang  substansi keikhlasan. Manusia yang ikhlas akan selalu berkata, Dialah Allah Tuhan Yang Maha Esa, tempat bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tidak beranak dan diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. Dalam hati orang ikhlas, tak ada secuil pun tempat penghambaan pada sesuatu selain Allah. Karena Ia sangat mengetahui siapa dirinya, darimana asalnya, dan untuk apa ia hidup di dunia ini!
Orang yang ikhlas menyadari sepenuhnya, bahwa Allah adalah tempat segala sesuatunya berantung. Mulai hal-hal yang makro kosmos Di Dunia ini seperti alam semesta, galaksi, planet-planet, Matahari, Bulan, Bintang, Meteor, dan segala hal yang disebut  materi. Hingga hal yang mikro kosmos seperti struktur atom, tarik menarik antara proton dan netron. Keseimbangan-keseimbangan alam semesta, keteraturan yang kita
temui di planet Bumi, spesies-spesies yang hidup di dalamnya dengan jumlah yang tak terhitung. Bagaimana cara hidup spesies-spesies itu, dengan bakat-bakatnya yang mengagumkan. Sungguh semua tatanan
yang sempura itu hanya bergantung pada penciptanya, yaitu Allah SWT. 
 “Maka apakah orang-orang yang  dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam, lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya ?). Maka kecelakaan besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kedekatan yang nyata.” (QS. Az-Zumar : 22)
Apakah dengan mengucapkan  “Saya Beragama Islam” cukup untuk membuktikan keikhlasan kita?, padahal hati kita masih membatu dalam mengingat Allah “???”. Hamba  yang ikhlas, adalah hamba yang hatinya selalu mengingat Allah di setiap detik dalam hidupnya, ia penuhi hatinya untuk berserah diri pada pencipta-Nya. Mulai ia bangun dari tidur hingga ia tertidur kembali, hati orang ikhlas tak akan pernah membatu dalam mengingat Allah. Karena hanya kepada Allah lah ia serahkan segala sesuatunya, dan manusia adalah makhluk yang tak memiliki daya, dan upaya apabila dirinya tidak menggantungkan hidupnya pada Sang Pencipta. Sebab apabila Allah menghendaki manusia tak bisa menghirup oksigen saja (bernafas), maka nyawa manusia di Bumi ini tak dapat tertolong lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar